Jomblo alias tidak punya pacar sering menjadi beban tersendiri bagi
seseorang. Namun apakah semua beban akan hilang saat melepas status
jomblo? Hmm, belum tentu. Berikut ini lima alasan yang salah bagi Anda
untuk melepas status jomblo:
Tekanan teman
Semua
teman sudah memiliki kekasih, hanya Anda yang belum. Karena itu, Anda
harus memiliki kekasih sesegera mungkin. Sering kali alasan ini
menyebabkan penilaian Anda terhadap calon kekasih menjadi tidak objektif
bahkan terkesan asal pilih. Akhirnya, justru Anda tercipta masalah baru
untuk diri sendiri. Anda malah menjadi lebih sering bersedih dan
tertekan akibat salah pilih kekasih.
Pelarian
Memiliki
kekasih yang baik memang menyenangkan. Ia mau mendengar keluh-kesah dan
membantu melupakan masalah yang sedang mendera. Namun bukan berarti
Anda harus segera mencari kekasih saat sedang dirundung masalah.
Perceraian
orang tua, ditinggal menikah oleh mantan kekasih, kegagalan di tempat
kerja, atau masalah lain yang menghadapi bukan alasan untuk sembarangan
memilih kekasih.
Selesaikan masalah satu demi satu sebelum
menimbulkan masalah baru. Tenangkan pikiran, jernihkan suasana sebelum
memutuskan untuk menambah satu lagi potensi masalah dalam hidup Anda.
Lagipula, tak tertutup kemungkinan ia lama-lama akan bosan dan pergi
jika saban hari hanya mendengarkan Anda mengeluh.
Keuntungan pribadi
Punya
pacar memang banyak manfaatnya, termasuk kenyamanan pribadi. Jangan
ingin punya kekasih hanya karena ia punya mobil dan banyak waktu untuk
mengantar-jemput Anda. Mendekati seseorang yang tidak Anda suka karena
ayahnya merupakan bos di tempat kerja idaman bukanlah awal yang baik
untuk memulai hubungan.
Dengan segala keuntungan dan kenyamanan
yang didapat, Anda merasa mungkin bisa belajar mencintainya
perlahan-lahan. Walau secara sadar Anda tahu dia bukanlah kekasih impian
dari segi fisik maupun kepribadian. Percayalah, awalnya mungkin Anda
bisa hidup dengan situasi ini. Namun lama kelamaan saat Anda bertemu
orang lain yang lebih tepat, Anda akan ada dalam situasi yang tidak
mengenakkan.
Tantangan
Memiliki kekasih
karena tantangan tertentu juga sering dilakukan. Misalnya, adrenalin
yang mendorong untuk berusaha memiliki pria terganteng yang menjadi
incaran banyak wanita di kantor. Mencoba-coba memiliki kekasih yang
mempunyai reputasi buruk atau bahkan mendekati seseorang hanya karena
tantangan iseng dari teman.
Apapun itu, jika bukan didasari atas
kecocokan, perkenalan dengan proses, serta perasaan alami yang muncul,
hubungan tersebut belum tentu berjalan lancar. Setelah “menang”
tantangan biasanya dorongan adrenalin pun berkurang. Si dia mungkin tak
semenarik dahulu ketika Anda berusaha memenangkan hatinya. Anda lalu
mudah bosan dan tanpa sadar telah mengorbankan perasaannya hanya untuk
kepentingan pribadi.
Begitu juga dengan memilih kekasih reputasi
yang kurang baik hanya karena Anda berharap bisa mengubahnya. Memiliki
kekasih yang baik memang bisa membantu membuat seseorang menjadi lebih
baik. Tapi Anda bukanlah malaikat yang selalu punya kewajiban untuk ikut
memanggul beban semua orang. Setiap orang punya masalah masing-masing.
Putus asa
Kesepian
dan tidak juga memiliki kekasih merupakan perangkap bagi Anda terjebak
memilih orang yang salah. Anda mungkin bosan mendengar nasihat yang
mengatakan jodoh Anda nanti akan datang. Anda juga sudah lelah menunggu
dan ingin segera memiliki pasangan. Akhirnya, si dia yang kemudian
tersedia pun tak ada salahnya dicoba untuk menjadi kekasih.
Hindari
terlalu sering membuka daftar nama teman-teman lama yang bisa didekati
ulang. Sebaiknya, jangan terlalu fokus pada kesendirian Anda. Cari
kegiatan untuk mengisi waktu yang bisa meningkatkan potensi diri dan
membuat Anda bahagia. Selain bermanfaat untuk peningkatan kualitas diri,
kegiatan ini juga bisa membuka diri Anda terhadap lingkaran pergaulan
yang baru. Anda pun tidak terjebak dalam lingkaran yang itu-itu saja
yang membuat Anda putus asa.
Pilih kegiatan untuk mengembangkan
hobi dan potensi. Tapi jangan langsung menganggap semua teman baru
adalah calon kekasih. Jalani kegiatan dengan tujuan untuk membuat diri
Anda lebih bahagia dan berkualitas. Jika sudah meninggalkan lorong
kesepian, secara tak sadar Anda telah berubah menjadi pribadi yang
berbeda yang percaya diri.
Pelengkap hidup
Anda
merasa punya pasangan seperti suatu keharusan. Apalagi keluarga dan
teman terus menanyakan absennya pasangan dalam hidup Anda. Pasangan bisa
jadi pelengkap namun juga bisa jadi pemberat hidup jika tidak dipilih
dengan baik.
Hanya karena secara fisik, mungkin si dia cukup
pantas untuk dipamerkan sebagai kekasih. Namun berapa lama Anda bisa
bertahan hanya dengan kelebihan itu saja? Potensi diri dan kualitas Anda
tidak selalu dinilai dengan ada atau tidaknya kekasih. Coba pelan-pelan
buka wawasan keluarga dan teman tentang prestasi dan potensi diri Anda
lainnya.
Jika hanya sekadar menjadi pelengkap, belum tentu
kehidupan cinta Anda akan menyenangkan. Dalam hati Anda masih gelisah
dan terus mencari si dia yang sebenarnya sempurna untuk Anda. Hubungan
semacam ini bisa jadi rawan masalah maupun ketidaksetiaan
Tampilkan postingan dengan label news. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label news. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 30 Juni 2012
Senin, 25 Juni 2012
Bahaya Hubungan di dunia Maya
Oleh: David Bême, Doctissimo
Sebagian orang menganggap hubungan di dunia maya sebagai wabah, sebagian lain pelampiasan fantasi. Tapi apakah hubungan tersebut menjadi ancaman bagi pasangan? Doctissimo mencoba mengupasnya.
Apa bisa dianggap berselingkuh?
Pada Kongres Tahunan British Society of Psychology, Dr Monica Whitty mepresentasikan penelitian dari 245 mahasiswa di sebuah universitas Irlandia*. Hasil penelitian menunjukkan, 51 persen responden menganggap hubungan romantis di Internet tanpa pertemuan fisik sudah tergolong perselingkuhan.
Pada saat yang sama, 84 persen menganggap pasangan akan merasa dikhianati jika mengetahui ada hubungan seperti itu. Lebih banyak perempuan menganggap bahwa hubungan di dunia maya dapat membahayakan sebuah hubungan konvensional. Di sisi lain, para peserta penelitian yang tidak melihatnya sebagai pengkhianatan, menganggap hubungan tersebut sebagai "persahabatan sederhana."
Mereka tidak menganggapnya sebagai perselingkuhan, "karena tidak ada hubungan seksual."
Para psikolog spesialis hubungan dunia maya menganggap bahwa hasil tersebut "menunjukkan bahwa pasangan harus menetapkan aturan untuk hubungan di dunia maya. Sebuah hubungan emosional, bahkan tanpa hubungan seksual, juga dapat merusak hubungan (...) Memang lebih mudah membenarkan hubungan di dunia maya, namun konsekuensinya, seperti hilangnya kepercayaan atau perasaan sakit hati, bisa sama merusaknya seperti perselingkuhan nyata."
Seks, kebohongan, dan Internet
Jadi, hubungan virtual sama merugikannya dengan perselingkuhan nyata... Atau, setidaknya, itulah kesimpulan yang ditemukan Dr. Monica Whitty dari University of Belfast. Setelah skandal Lewinsky, ada Monica lain yang memberikan kita definisi baru perselingkuhan di era digital. Apakah ini fenomena yang terjadi hanya di negara berbahasa Inggris?
Tidak juga, menurut Dr Alain Héril, psikoterapis dan terapis seks, yang pengalaman klinisnya di Prancis telah memberikan bukti kerusakan yang disebabkan oleh hubungan dunia maya:
"Wanita tertentu tidak bisa menghadapi menangani masalah ini dengan baik, sehingga membuat hubungan mereka putus. Mereka tidak terima pasangan mereka mengobrol intim dengan orang asing, dan menganggap ini sama dengan perselingkuhan tradisional. Dari sudut pandang mereka, kaum pria akan lebih cemburu jika ada indikasi bahwa hubungan di dunia maya tersebut semakin intim."
Murni fantasi atau masuk ke kehidupan nyata?
Sebanyak 800 ribu pengguna Internet di Prancis menggunakan layanan kencan dunia maya, menurut penelitian Netvalue. Di antara para pengguna, "bermesraan di dunia maya" bisa menjadi aktivitas yang semakin sering dilakukan, meski sulit menemukan statistik yang dapat terpercaya dalam hal ini.
"Hubungan semacam ini sudah ada sejak diciptakannya Minitel (sebuah layanan dunia maya untuk mengirim pesan pada zaman pra-Internet dan ditampilkan di sebuah monitor, yang dibuat pada 1982) di Prancis, tapi dengan lahirnya web, fenomena ini benar-benar menjamur. Semakin modern, bentuk komunikasi ini sekarang memiliki gambar yang lebih baik dari leluhurnya, yang beralih dari hal-hal yang hanya terlarang menjadi pornografi," jelas Dr. Alain Héril.
Apakah mereka yang berselancar di Internet ingin mencari apa yang hilang dalam hubungan yang tidak memuaskan? Dr. Mireille Bonierbale berpikir demikian. "Dengan melarikan diri dari pasangan melalui hubungan imajiner dan tidak melalui perselingkuhan yang sebenarnya, orang tersebut berusaha untuk mencari pengganti sesuatu yang hilang dalam hubungan mereka di dunia nyata. Ironisnya, kompromi psikologis ini akan memungkinkan beberapa pria untuk menemukan semacam keseimbangan sempurna dalam hidup. Oleh karena itu, hubungan virtual menggambarkan sebuah kehidupan nyata. "
Tapi Alain Héril tidak menyetujui hal ini, yang menurutnya harus dikurangi: "Di bawah pengaruh moral Yahudi-Kristen, tampaknya masih sulit membayangkan phantasmagoria (berbaurnya rentetan gambar, citra, figur-figur yang menipu penglihatan, hingga kita susah membedakan yang nyata dan tidak) di luar pasangan kita. Namun demikian, imajinasi tersebut bisa memuaskan hasrat. Dan dunia maya bisa menjadi pemicu yang kuat untuk pemuasan fantasi seseorang. Bahkan jika hubungannya benar-benar memuaskan, pria tetap menjadi makhluk yang suka berfantasi."
Menerima hubungan rahasia pasangan di dunia maya
Jika melihat perubahan tertentu dalam diri pasangan Anda, apakah Anda menjadi curiga? Apa yang akan Anda lakukan sebelum kecemburuan menjadi masalah besar? "Anda harus membicarakan masalah ini, tanpa menyerang pihak lain dan menempatkan dia dalam posisi yang defensif," ujar Dr. Mireille Bonierbale.
Dr. Monica Whitty menyarankan bahwa, sebelum mulai untuk membahas topik-topik terlarang, Anda harus menetapkan beberapa aturan, sehingga kebebasan setiap individu masih terjaga pada kedua belah pihak. "Ini adalah sebuah solusi, tapi meski sudah ada kesepakatan, tidak mengherankan jika orang masih penasaran dengan apa yang pasangannya lakukan. Anda tidak pernah mencapai keseimbangan yang sempurna," Dr. Alain Héril menyimpulkan.
Jadi, apakah hubungan di dunia maya adalah tanda ada masalah terselubung dalam hubungan, atau itu hanya pelampiasan untuk fantasi individu? Aturan yang paling penting di sini adalah tidak menyakiti pasangan dengan melakukan permainan yang kejam dan tidak wajar, atau untuk malah jadi kecanduan.
"Dunia maya adalah sebuah pemicu untuk fantasi, yang mungkin dipilih beberapa orang sebagai sebuah kenyataan, supaya mereka dapat mewujudkan semua keinginan mereka. Dengan cara ini, imajinasi dan fantasi harus secara teratur dibandingkan dan dikontraskan dengan kenyataan agar tidak menjadi hal yang merusak," ujar Alain Héril.
Beberapa pasangan bisa saling mendapat keuntungan dari hubungan di dunia maya ini. Dengan melakukannya bersama, kegiatan ini benar-benar dapat merangsang gairah seksual.
Pada akhirnya, ini semua bergantung pada diri masing-masing untuk membedakan antara hubungan virtual dan nyata, sehingga beberapa klik tidak berakhir dengan tamparan!
*Konferensi Tahunan 2004 - British Psychological Society - 18 April 2004.
Sebagian orang menganggap hubungan di dunia maya sebagai wabah, sebagian lain pelampiasan fantasi. Tapi apakah hubungan tersebut menjadi ancaman bagi pasangan? Doctissimo mencoba mengupasnya.
Apa bisa dianggap berselingkuh?
Pada Kongres Tahunan British Society of Psychology, Dr Monica Whitty mepresentasikan penelitian dari 245 mahasiswa di sebuah universitas Irlandia*. Hasil penelitian menunjukkan, 51 persen responden menganggap hubungan romantis di Internet tanpa pertemuan fisik sudah tergolong perselingkuhan.
Pada saat yang sama, 84 persen menganggap pasangan akan merasa dikhianati jika mengetahui ada hubungan seperti itu. Lebih banyak perempuan menganggap bahwa hubungan di dunia maya dapat membahayakan sebuah hubungan konvensional. Di sisi lain, para peserta penelitian yang tidak melihatnya sebagai pengkhianatan, menganggap hubungan tersebut sebagai "persahabatan sederhana."
Mereka tidak menganggapnya sebagai perselingkuhan, "karena tidak ada hubungan seksual."
Para psikolog spesialis hubungan dunia maya menganggap bahwa hasil tersebut "menunjukkan bahwa pasangan harus menetapkan aturan untuk hubungan di dunia maya. Sebuah hubungan emosional, bahkan tanpa hubungan seksual, juga dapat merusak hubungan (...) Memang lebih mudah membenarkan hubungan di dunia maya, namun konsekuensinya, seperti hilangnya kepercayaan atau perasaan sakit hati, bisa sama merusaknya seperti perselingkuhan nyata."
Seks, kebohongan, dan Internet
Jadi, hubungan virtual sama merugikannya dengan perselingkuhan nyata... Atau, setidaknya, itulah kesimpulan yang ditemukan Dr. Monica Whitty dari University of Belfast. Setelah skandal Lewinsky, ada Monica lain yang memberikan kita definisi baru perselingkuhan di era digital. Apakah ini fenomena yang terjadi hanya di negara berbahasa Inggris?
Tidak juga, menurut Dr Alain Héril, psikoterapis dan terapis seks, yang pengalaman klinisnya di Prancis telah memberikan bukti kerusakan yang disebabkan oleh hubungan dunia maya:
"Wanita tertentu tidak bisa menghadapi menangani masalah ini dengan baik, sehingga membuat hubungan mereka putus. Mereka tidak terima pasangan mereka mengobrol intim dengan orang asing, dan menganggap ini sama dengan perselingkuhan tradisional. Dari sudut pandang mereka, kaum pria akan lebih cemburu jika ada indikasi bahwa hubungan di dunia maya tersebut semakin intim."
Murni fantasi atau masuk ke kehidupan nyata?
Sebanyak 800 ribu pengguna Internet di Prancis menggunakan layanan kencan dunia maya, menurut penelitian Netvalue. Di antara para pengguna, "bermesraan di dunia maya" bisa menjadi aktivitas yang semakin sering dilakukan, meski sulit menemukan statistik yang dapat terpercaya dalam hal ini.
"Hubungan semacam ini sudah ada sejak diciptakannya Minitel (sebuah layanan dunia maya untuk mengirim pesan pada zaman pra-Internet dan ditampilkan di sebuah monitor, yang dibuat pada 1982) di Prancis, tapi dengan lahirnya web, fenomena ini benar-benar menjamur. Semakin modern, bentuk komunikasi ini sekarang memiliki gambar yang lebih baik dari leluhurnya, yang beralih dari hal-hal yang hanya terlarang menjadi pornografi," jelas Dr. Alain Héril.
Apakah mereka yang berselancar di Internet ingin mencari apa yang hilang dalam hubungan yang tidak memuaskan? Dr. Mireille Bonierbale berpikir demikian. "Dengan melarikan diri dari pasangan melalui hubungan imajiner dan tidak melalui perselingkuhan yang sebenarnya, orang tersebut berusaha untuk mencari pengganti sesuatu yang hilang dalam hubungan mereka di dunia nyata. Ironisnya, kompromi psikologis ini akan memungkinkan beberapa pria untuk menemukan semacam keseimbangan sempurna dalam hidup. Oleh karena itu, hubungan virtual menggambarkan sebuah kehidupan nyata. "
Tapi Alain Héril tidak menyetujui hal ini, yang menurutnya harus dikurangi: "Di bawah pengaruh moral Yahudi-Kristen, tampaknya masih sulit membayangkan phantasmagoria (berbaurnya rentetan gambar, citra, figur-figur yang menipu penglihatan, hingga kita susah membedakan yang nyata dan tidak) di luar pasangan kita. Namun demikian, imajinasi tersebut bisa memuaskan hasrat. Dan dunia maya bisa menjadi pemicu yang kuat untuk pemuasan fantasi seseorang. Bahkan jika hubungannya benar-benar memuaskan, pria tetap menjadi makhluk yang suka berfantasi."
Menerima hubungan rahasia pasangan di dunia maya
Jika melihat perubahan tertentu dalam diri pasangan Anda, apakah Anda menjadi curiga? Apa yang akan Anda lakukan sebelum kecemburuan menjadi masalah besar? "Anda harus membicarakan masalah ini, tanpa menyerang pihak lain dan menempatkan dia dalam posisi yang defensif," ujar Dr. Mireille Bonierbale.
Dr. Monica Whitty menyarankan bahwa, sebelum mulai untuk membahas topik-topik terlarang, Anda harus menetapkan beberapa aturan, sehingga kebebasan setiap individu masih terjaga pada kedua belah pihak. "Ini adalah sebuah solusi, tapi meski sudah ada kesepakatan, tidak mengherankan jika orang masih penasaran dengan apa yang pasangannya lakukan. Anda tidak pernah mencapai keseimbangan yang sempurna," Dr. Alain Héril menyimpulkan.
Jadi, apakah hubungan di dunia maya adalah tanda ada masalah terselubung dalam hubungan, atau itu hanya pelampiasan untuk fantasi individu? Aturan yang paling penting di sini adalah tidak menyakiti pasangan dengan melakukan permainan yang kejam dan tidak wajar, atau untuk malah jadi kecanduan.
"Dunia maya adalah sebuah pemicu untuk fantasi, yang mungkin dipilih beberapa orang sebagai sebuah kenyataan, supaya mereka dapat mewujudkan semua keinginan mereka. Dengan cara ini, imajinasi dan fantasi harus secara teratur dibandingkan dan dikontraskan dengan kenyataan agar tidak menjadi hal yang merusak," ujar Alain Héril.
Beberapa pasangan bisa saling mendapat keuntungan dari hubungan di dunia maya ini. Dengan melakukannya bersama, kegiatan ini benar-benar dapat merangsang gairah seksual.
Pada akhirnya, ini semua bergantung pada diri masing-masing untuk membedakan antara hubungan virtual dan nyata, sehingga beberapa klik tidak berakhir dengan tamparan!
*Konferensi Tahunan 2004 - British Psychological Society - 18 April 2004.
Membangun Hubungan Cinta yang Sehat
Layaknya tubuh kita, hubungan cinta juga perlu dijaga kesehatannya agar
tetap berjalan dengan lancar. Ini beberapa langkah untuk menjaganya.
1. Dua arah
Hubungan yang sehat dibangun oleh dua orang. Menjaganya pun memerlukan dua orang tersebut untuk berkompromi, toleransi, berkontribusi dan saling menjaga. Jika hanya salah satu yang melakukannya, maka hubungan cinta akan berjalan timpang, tak seimbang.
2. Menerima
Mencintai berarti menerima pasangan seutuhnya termasuk kekurangannya. Kehadiran Anda untuk pasangan adalah untuk 'menyempurnakannya'. Begitu pula sebaliknya. Tak ada individu yang sempurna, termasuk Anda, jadi jangan pernah menuntut pasangan untuk menjadi orang yang sempurna (versi Anda).
3. Sabar
Hubungan yang sehat dibangun tidak dengan instan. Masa penyesuaian pada hubungan butuh waktu. Jangan buru-buru mengambil keputusan apalagi dalam keadaan emosi. Pikirkan seluruh langkah dengan matang.
4. Menghargai privasi
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang bisa menghargai privasi satu sama lain. Anda dan pasangan tetap membutuhkan waktu untuk diri sendiri. Menghabiskan waktu tanpa pasangan dengan dasar saling percaya justru merupakan tanda bahwa Anda tengah menjalani hubungan yang sehat dan berfondasi kuat.
1. Dua arah
Hubungan yang sehat dibangun oleh dua orang. Menjaganya pun memerlukan dua orang tersebut untuk berkompromi, toleransi, berkontribusi dan saling menjaga. Jika hanya salah satu yang melakukannya, maka hubungan cinta akan berjalan timpang, tak seimbang.
2. Menerima
Mencintai berarti menerima pasangan seutuhnya termasuk kekurangannya. Kehadiran Anda untuk pasangan adalah untuk 'menyempurnakannya'. Begitu pula sebaliknya. Tak ada individu yang sempurna, termasuk Anda, jadi jangan pernah menuntut pasangan untuk menjadi orang yang sempurna (versi Anda).
3. Sabar
Hubungan yang sehat dibangun tidak dengan instan. Masa penyesuaian pada hubungan butuh waktu. Jangan buru-buru mengambil keputusan apalagi dalam keadaan emosi. Pikirkan seluruh langkah dengan matang.
4. Menghargai privasi
Hubungan yang sehat adalah hubungan yang bisa menghargai privasi satu sama lain. Anda dan pasangan tetap membutuhkan waktu untuk diri sendiri. Menghabiskan waktu tanpa pasangan dengan dasar saling percaya justru merupakan tanda bahwa Anda tengah menjalani hubungan yang sehat dan berfondasi kuat.
Senin, 18 Juni 2012
Biaya Pendidikan SMUP (S1) 2012
Biaya
Pendidikan
S-1 [Sarjana]
Berdasarkan keputusan Rektor
Universitas Padjadjaran Nomor : 2096b/UN6.RKT/KU/2012. Biaya studi yang harus
ditanggung oleh mahasiswa Program Sarjana (S1) yang diterima melalui SMUP
sebagai berikut :
- SPP (Sumbangan Penyelenggaraan Pendidikan) yang dibayarkan pada setiap semester sebesar Rp. 2.000.000,00 untuk SMUP Program Sarjana (S-1).
- Dana Pengembangan (DP) yang dibayarkan satu kali pada saat registrasi mahasiswa baru, besarnya sesuai dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Pembayaran DP. (lihat daftar berikut).
Eksakta
No
|
Fakultas
|
Program
Studi
|
Dana Pengembangan (DP) 2011
(dalam Rupiah) |
Dana
Pengembangan (DP) 2012
(dalam Rupiah) |
Jumlah
Pembayaran Semester Satu
(dalam Rupiah) |
1
|
Kedokteran
|
Pendidikan Dokter
|
177,000,000.00
|
95,000,000.00
|
97,000,000.00
|
2
|
MIPA
|
Matematika
|
27,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
Kimia
|
27,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
||
Fisika
|
22,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
||
Biologi
|
27,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
||
Statistika
|
32,000,000.00
|
20,000,000.00
|
22,000,000.00
|
||
Geofisika
|
22,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
||
Teknik Informatika
|
60,000,000.00
|
35,000,000.00
|
37,000,000.00
|
||
3
|
Pertanian
|
Agroteknologi
|
22,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
Agribisnis
|
22,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
||
4
|
Kedokteran Gigi
|
Pendidikan Dokter Gigi
|
77,000,000.00
|
55,000,000.00
|
57,000,000.00
|
5
|
Psikologi
|
Psikologi
|
52,000,000.00
|
40,000,000.00
|
42,000,000.00
|
6
|
Peternakan
|
Peternakan
|
12,000,000.00
|
8,000,000.00
|
10,000,000.00
|
7
|
Ilmu Keperawatan
|
Ilmu Keperawatan
|
27,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
8
|
Perikanan dan Ilmu Kelautan
|
Perikanan
|
17,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
Ilmu Kelautan
|
17,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
||
9
|
Teknologi Industri Pertanian
|
Teknik Pertanian
|
27,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
Teknologi Pangan
|
32,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
||
10
|
Farmasi
|
Farmasi
|
52,000,000.00
|
35,000,000.00
|
37,000,000.00
|
11
|
Teknik geologi
|
Teknik Geologi
|
42,000,000.00
|
35,000,000.00
|
37,000,000.00
|
Non Eksakta
No
|
Fakultas
|
Program
Studi
|
Dana Pengembangan (DP) 2011
(dalam Rupiah) |
Dana
Pengembangan (DP) 2012
(dalam Rupiah) |
Jumlah
Pembayaran Semester Satu
(dalam Rupiah) |
1
|
Hukum
|
Ilmu Hukum
|
42,000,000.00
|
30,000,000.00
|
32,000,000.00
|
2
|
Ekonomi dan Bisnis
|
Akuntansi
|
|||
1. Kelas Bahasa
Indonesia
|
52,000,000.00
|
35,000,000.00
|
37,000,000.00
|
||
2. Kelas Pengantar
Berbahasa Inggris
|
45,000,000.00
|
47,000,000.00
|
|||
Manajemen
|
|||||
1. Kelas Bahasa
Indonesia
|
47,000,000.00
|
35,000,000.00
|
37,000,000.00
|
||
2. Kelas Pengantar
Berbahasa Inggris
|
45,000,000.00
|
47,000,000.00
|
|||
Ekonomi Pembangunan
|
|||||
1. Kelas Bahasa
Indonesia
|
47,000,000.00
|
30,000,000.00
|
32,000,000.00
|
||
2. Kelas Pengantar
Berbahasa Inggris
|
40,000,000.00
|
42,000,000.00
|
|||
3
|
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
|
Ilmu Administrasi Negara
|
24,500,000.00
|
20,000,000.00
|
22,000,000.00
|
Ilmu Hubungan Internasional
|
32,000,000.00
|
25,000,000.00
|
27,000,000.00
|
||
Ilmu Kesejahteraan Sosial
|
14,500,000.00
|
10,000,000.00
|
12,000,000.00
|
||
Ilmu Pemerintahan
|
24,500,000.00
|
20,000,000.00
|
22,000,000.00
|
||
Antropologi
|
14,500,000.00
|
10,000,000.00
|
12,000,000.00
|
||
Ilmu Administrasi Bisnis
|
24,500,000.00
|
20,000,000.00
|
22,000,000.00
|
||
Sosiologi
|
14,500,000.00
|
10,000,000.00
|
12,000,000.00
|
||
4
|
Ilmu Budaya
|
Sastra Indonesia
|
12,000,000.00
|
8,000,000.00
|
10,000,000.00
|
Sastra Sunda
|
12,000,000.00
|
8,000,000.00
|
10,000,000.00
|
||
Ilmu Sejarah
|
12,000,000.00
|
8,000,000.00
|
10,000,000.00
|
||
Sastra Inggris
|
17,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
||
Sastra Prancis
|
12,000,000.00
|
10,000,000.00
|
12,000,000.00
|
||
Sastra Jepang
|
17,000,000.00
|
15,000,000.00
|
17,000,000.00
|
||
Sastra Rusia
|
12,000,000.00
|
8,000,000.00
|
10,000,000.00
|
||
Sastra Jerman
|
12,000,000.00
|
10,000,000.00
|
12,000,000.00
|
||
Sastra Arab
|
12,000,000.00
|
8,000,000.00
|
10,000,000.00
|
||
5
|
Ilmu Komunikasi
|
Ilmu Komunikasi
|
47,000,000.00
|
35,000,000.00
|
37,000,000.00
|
Ilmu Perpustakaan
|
27,000,000.00
|
20,000,000.00
|
22,000,000.00
|
Langganan:
Postingan (Atom)