“Kring…kring…kring…” telpon rumahku berdering.
Aku berfikir bahwa yang menelponku pagi-pagi itu adalah Rifky,ternyata itu
bukan Rifky melainkan itu adalah telpon dari Bude Ratih.Dengan tidak sengaja
aku mendengar percakapan mereka di telfon ternyata Bude Ratih menyuruh Ayah
segera pulang ke Madiun karena kondisi kakek sekarang sangat kronis dan belum
siuman selama semiggu.Aku kaget sekali mendengar berita itu…hatiku-pun pilu dan
sedih mendengar berita tersebut “aku takut kehilangan Kakek.” ujar ku dalam
hati dengan perasaan pilu dan sedih.
Setelah itu akupun lekas pergi mandi,setelah selesai mandi aku mendengar lagi
suara telfon berdering aku fikir itu telfon dari Nur ternyata itu telfon dari
orang lain akupun segera pakai baju karena aku akan pergi sekolah selagi aku
bersolek aku mendengar suara tangis ibu di bawah setelah menggangkat telfon
itu.Disitu fikiranku-pun jadi semrawut “apa mungkin Kakek meninggal?” hati
kecilku-pun mengatakan begitu
“aduh…apa yang aku fikirkan,aku tak boleh berfikiran negative seperti ini” ujar
hati kecilku lagi.
Suasana rumahpun menjadi sepi ketika aku hendak kebawah aku melihat ada motor
yang sedang menuju ke rumahku setelah aku lihat dengan jelas ternyata itu
adalah tetanggaku yang akan mengantarkan Ibu ke ATM ”mengapa ibu pergi ke ATM
pagi-pagi sekali?”
Setelah kejadian itu firasatku semakin kuat mengatakan bahwa Kakek telah tiada
“astagfirulloh ya Allah apa yang kufikirkan ini??aku tak mau kehilangan dulu
Kakek ya Allah karena aku belum bertemu Kakek setahun,ya Allah jangan sampai
firasatku benar bahwa Kakek telah……” akupun cepat turun ke bawah untuk
menanyakan kepastian ke pada Ayahku.Ternyata Ibu memang pergi ke ATM “apa
mungkin Ibu pergi ke ATM untuk mengambil uang untuk Ayah nanti pulang ke
Madiun?” hatiku terus bertanya-tanya.
Sambil menunggu Ayah selesai mandi aku menyetrika baju sekolah dulu ketika aku
akan menyolokan setrika Ayahpun keluar dari kamar mandi dan memberitahuku
bahwa……Kakek telah tiada
“trak…” suara setrika yang jatuh dari gengamanku
“ya Allah apa yang aku dengar ini benar-benar kenyataan?apa iya Kakek telah
pergi?berarti firasatku memang benar dari tadi?mengapa ini harus terjadi
secepat ini ya Allah?” hati kecilku berkata.
Akupun lekas duduk di karpet dengan badan yang lemas yang tak berdaya yang
merasakan kehilangan nyawanya sebentar lagi
“sabar kak,mungkin ini sudah takdir kita harus merelakan Kakek pergi”ujar
ayah,aku tak bisa berkata apa-apa lagi aku hanya bisa menangis..menangis..dan
terus menangis..aku masih tak percaya apa yang Ayahku katakan tadi.Aku menyesal
sekali bahwa tadi aku telah berfikir yang tidak-tidak tetang Kakek,aku merasa
sangat bersalah sekali,aku merasa akulah yang menyababkan Kakek pergi dari
dunia ini.Akupun berusaha untuk menenangkan diri,sedikit demi sedikit persaaankupun
tenang kembali aku segera berpakaian sekolah karena aku belum
makan.”Assalamualaikum…” cetus orang yang masuk
1
“Wa’alaikum sallam…” jawabku,
akupun bergegas membukakan pintu dan ternyata itu Ibu
“darimana,Bu?” tanyaku
“dari ATM” jawab Ibu dengan berjalan tergesah-gesah,
”Yah,cepet udah minta izin ke pabrik belum?” Tanya Ibu
“iya Bu,ini juga mau berangkat” jawab Ayah
“Yah,kalau boleh Ibu tolong mintain izin ke Pak Yanto.”pinta Ibu
“iya,semoga aja di’izinin,do’ain aja iya Bu” jawab Ayah tenang
“iya Yah..” jawab ibu kembali dengan penuh harapan.
Sambil menunggu ayah pulang aku mengerjakan pr di dapur karena aku ingat bahwa
ada pr yang belum aku kerjakan,aku memaksa Ibu untuk memperbolehkan aku ikut ke
Madiun karena hanya dalam rangka terakhir inilah aku bisa melihat wajah kakek
untuk terakhir kalinya
“Kak,kakak teh udah kelas tiga sebentar lagi mau ujian.” sahut Ibu
“iya Kakak juga tahu,tapi Kakak pingin kesana Bu..??please Bu…iya Bu iya???”
“iya udah gimana entar aja kita nunggu Ayah dulu”
”Trek…” suara pintu rumah terbuka
“itu Ayah….” sahut Amel dan Shinta
“Yah,gimana Ibu di izinin enngak?” Tanya Ibu dengan gugup
“iya boleh Bu…cepet semuanya genti baju kita pegi sekarang “ perintah Ayah
dengan penuh semangat.
Akupun bergegas ganti baju “Ka Feby…Assalamualaikum…” siapa itu?? Hatiku
bertanya-tanya oh….pasti itu Yudha “ aku segera keluar
“Ka feby hayu mau berangkat bareng enggak?” ajak Yudha
“oh…Yudha sok brangkat duluan aja Ka Feby mah engggak akan sekolah,Kakek Ka
Feby meninggal di Jatim sekarang Ka Feby mau kesana.”
“oh iya udah atuh dadah Ka Feby…” sahut Yudha mengucapkan selamat tingal.
Akupun segera lari ke atas untuk ganti baju dengan tergesa-gesa dan perasaan
tegang aku asal mengambil baju,terdengar Ayah berteriak “Kak…cepet udah belum??cepet
mau berangkat nih…”
“iya,Yah sebentar lagi ini juga lagi ngambil baju”
“cepet Ka…” teriak Ayah
Akupun bergegas kebawah hanya 2 setel baju yang dapat ku bawa karena aku sangat
tergesa-gesa sekali.
”hayu cepet ,semuanya udah lengkapkan?” Tanya Ayah
“udah Yah,hayu cepet Yah kita ngejar waktu,sekarangkan hari Jum’at…hayu cepet
udalah”
2
kami segera masuk kedalam mobil ketika hendak berangkat ada 2orang tetangga
kami ingin ikut,ya sudah jadi mau tidak mau kami membawa mereka walaupun harus
pas-pasan banyakkan 9 orang naik mobil daihatshu xenia???Banyangkan….dengan
kecepatan 180 km/jam A’Eko mengendarai mobil itu,ukh….gila cepet baget…
”udah tenang semuanya jangan panik kitakan ngejar waktu” tegas A’Eko
Semua terdiam dan hanya bisa berdo’a agar kami sampai kesana tidak malam hari
tapi itu semua mustahil bagiku.Dengan keadaan perut kosong kami pergi,ketika di
jalan Ayah,Amel,Ibu,dan Shinta mabuk dan mau tidak mau kami harus berhenti di
wc.umum tak berapalama kemudian kami segera melanjutkan perjalanan kembali,tak
lama kemudian kami berhenti di alfamart untuk membeli makanan untuk bekal di
perjalanan.
Selama di perjalanan aku meminum pocari sweat 8 botol dan kami pun berhenti
kembali untuk makan siang,padahal breakfast pun aku belum he…semua makan dengan
lahapnya,setelah kami melanjutkan perjalanan,jam menunjukan pukul 12.00 ini
tanda bahwa saatnya kaum laki-laki untuk menunaikan ibadah sholat
Jum’atan,kamipun mencari masjid warga terdekat yang berada di pinggir
jalan.Setelah selesai sholat kami melanjutkan perjalan,ketika di perjalan kami
terjebak macet di daerah Yogya karena aku tahu disana banyak sekali lampu lalu
lintas dengan terpaksa kami beristirahat lagi sekalian menunaikan sholat ashar
dan kamipun belanja ke swalayan terdekat karena makanan telah habis.
Selama di perjalanan aku menghabiskan 7 botol mizone banyangkan??????malampun
mulai menjemput dan target kami untuk sampai kesana sore hari tak tercapai
karena kami banyak sekali beristirahat di perjalanan,ketika keluar daerah
Sragen kami kesasar dan kami terpaksa harus bertanya,tapi nasib kami kurang
beruntung kami malah salah orang untuk bertanya!!kami kira orang itu waras tapi
ternyata orang itu sedang teler lalu orang itu memegang tangan Mbah Kakung
sambil meminta uang,lalu kami terpaksa memberinya sedikit uang,padahal aku
sudah memberitahu Papah agar cepat saja pergi,tapi Papah malah ngajak begurau
dia ih….nyebelin
“Pah,cepet atuh kita teh ngejar waktu nih mau nyampe kapan kita teh?udah buruan
pergi Pah,Kakak mah takut ih..”
Tapi permintaanku tak dengarnya,aku coba bicara lebih keras lagi
“Papah,cepet pergi dari orang goblok ini.Kaya orang bego aja nanya ke orang
lagi teller!!cepet Papah!!!pergi...”
Papahpun segera menginjak gas dan mengikuti petunjuk si orang teller
tadi,padahal diakan sedang teller
“tak mungkin omongannya bisa di percaya?ih,kaya orang tolol aja kita
teh,mau-maunya aja kita di kibulik sama orang gila tadi ih...”
Lalu kami bertanya kepada orang yang benar-benar sangat waras dari orang tadi
dan ternyata arah jalan yang di tunjukan orang sinting tadi bener…
”hah…gw sampe-sampe kagak percaya..ternyata orang sinting itu otaknya masih
waras juga,padahal diakan lagi mabok?”
ketika di perjalanan kami melewati jalan dimana Alm.H.Sofan Sofian kecelakaan
“pantas jalannya gelap orang pinggir-pingirnya juga pohon jati semua.”
3
Setelah itu kami memutuskan untuk berhenti kembali untuk makan malam di sebuah
restoran mewah disana banyak sekali anak dari UNPAD yang akan menuju Bali dan
aku dapat kenalan dengan anak Jakarta,tapi bodohnya ku mengapa aku tak
menanyakan siapa namanya aku hanya berpandang-pandangan dengannya,lalu ketika
kami hendak melanjutkan perjalanan aku sempatkan diri untuk melihat plat
no.mobilnya dan ternyata…….cwo itu dari Jakarta,kayanya she dia anak dari
golongan atas.
Kamipun melanjutkan perjalanan kembali dan sampailah kami di kota Madiun,tapi
kami sempat nyasar karena arah yang biasa kami lewati di tutup karena ada
kebakaran pasar jadi kami terpaksa harus muter arah dan sampailah kami di
tempat Kakekku tercinta,tepat pukul 23.30 kami tiba di rumah Kakekku
tercinta,disana kami disambut dengan lesu karena keluarga disana masih
merasakan kepedihan kehilangan orang tuanya,akupun bisa merasakan itu tapi kata
Ayahku kita tidak boleh menangisinya karena nanti takut-takut arwahnya tak
tenang karena melihat keluarganya didunia sedih.Kamipun segera menurunkan
barang-barang bawaan kami,lalu kami makan malam bersama.Setelah itu kamipun
istirahat sejenak tadinya kami akan langsung berangkat lagi ke Bandung tapi tak
mungkin,karena waktu sudah larut malam sekali.
Aku tak bisa tidur karena aku ingat kepada Kakekku,setiap aku akan tidur aku
selalu disuguhi cerita-cerita menarik,dibacakan lantunan surat-surat
pendek,tenang….terasa hatiku tapi apa sekarang semua itu
sirna????hilang…pergi...jauh...jauh….sekali apa mungkin nanti dia akan
kembali?? “ya tuhan apa salah Kakekku?mengapa kau ambil dia begitu cepat?ya
tuhan kembalikanlah dia untukku ya Allah.”akupun larut dalam kesedihan dan
tanpa disadari setetes demi setetes air mataku keluar lalu Nenekku memelukku
dan mengatakan “biarkan Kakek pergi..pasti nanti Kakek akan sedih melihat kita
menangisi kepergiannya..kita harus ikhlas menerima ini semua kita harus
sabar,pasti Kakek bisa melihat kita disurga sana
”akupun meminta Nenek untuk bercerita tentang masa mudanya dan meminta untuk
melantunkan surat-surat pendek,lalu Nenekpun bercerita dan sampai membuatku
tertidur lelap sekali.
”Kongkorongok……..kongkorongok.”suara ayam telah membangunkan tidurku
“oh,masih jam setengah lima nanti lagi ah...”sahutku pelan tapi aku ingat aku
akan kembali lagi ke Bandung jadi akupun lekas mandi ya walaupun airnya dingin
sekali.Setelah mandi aku lekas memakai baju dan tak sempat bearkfeast jadi aku
langsung pergi lagi ke Bandung tepat jam 05.15 kami berangkat
“hayu kak,udah siap belum?cepetan sekarangkan hari Sabtu bisi macet.” ajak
A’Eko
“oh,iya A’sebentar dulu Kakak mau ngambil jaket dulu.” jawabku,
Lalu kamipun berpamitan kepada keluarga disana dan langsung pergi.Ketika di
perjalanan kepalaku terasa pusing karena aku belum breakfast lalu kami mampir
dulu ke sebuah swalayan untuk membeli makan ringan untuk mengganjal perut
sementara,aku pun langsung menuju tempat minuman dan mengambil minuman isotonic
sebanyak 10 buah,karena tanpa minuman itu aku tak bisa bepergian jauh,dan
buktinya juga baru saja masuk kota Solo aku sudah menghabiskan 8 botol isotonic
wow….luar biasa sekaliya??tapi tak ada rasa ingin kencing atau apalah
“Pah,lihat dulu bensinnya udah habis belum?”tanyaku
“oh,iya kita isi bensin dulu”jawab Papah.
4
Setelah mengisi bensin kami jajan es dawet hitam,uiwh…rasanya mantap
sekali…pasti kalian kalau mencoba akan ketagihan lagi.Setelah kami jajan-jajan
sedikit kami melanjutkan perjalana,ketika sampai di tugu perbatasan Jawa
Tengah-Jawa Barat kami memutuskan unruk mencari makan,kamipun beristirahat di
sebuah rumah makan dan kamipun makan.
Perutpun terisi,dan kamipun melanjutkan perjalan kembali,di tengah perjalanan
kami diterjang hujan besar sekali untung saja kami sudah sampai kota
Banjar,jadi terpaksa A’Eko-pun menjalanankan mobil dengan perlahan-lahan karena
masih ada daerah yang rawan longsor dan banjir.Ketika kami sampai kota Ciamis
hujan sempat reda dan A’Eko-pun melajukan mobil dengan kecepatan super cepat
serasa naik bis kobutri.
Ketika di Malangbong hujan mulai deras kembali jadi A’Eko terpaksa memperlambat
laju mobil,lagipula jalan disana sangat ngeri penuh dengan tikungan
tajam,jalannya naik turun,banjir,banyak kendaraan yang mogok aku hanya bisa
berdo’a agar aku di beri perlindungan oleh Allah SWT agar aku bisa sampai rumah
dengan selamat.Finally aku sampai rumah dengan selamat.
Ketika aku hendak tidur aku teringat orang-orang yang berbondong-bongdong
membawa jenazah hujan-hujanan,aku teringat kepada Kakek tapi aku tak boleh
sedih berkelanjutan aku harus membuat Kakek bahagia karena tak ada gunanya aku
menangisi kepergian Kakek.Sejak kejadian itulah aku paling benci hari “JUM’AT”
dan aku benci sekali tanggal “14” karena hari dan tanggal itulah aku kehilangan
Kakekku tercinta.Waktupun terus bergulir sampai tak terasa besok hari Senin
saatnya aku sekolah bersama teman-teman dan menjalani hidup seperti remaja
lainnya.
Ayah menelfonku dan memberitahuku agar aku nanti malam menginap di rumah Mamah
lagi dan jangan sampai membawa masuk laki-laki kedalam rumah because Bu Rt Feby
mah tukang ngegosip,comel,and batak dia selalu merasa bahwa diri dia yang
paling benar dan paling berkuasa jadi tiap orang harus mengikuti dan mencontoh
dia,ya kalau bisa di bilang dia tuh kaya Sandra ih…nyebelin banget tau enggak
seh kalian ih…super-super nyebelin.”Kak feby…assalamualaikum..” suara
teman-temanku memanggil akupun lekas membukakan pintu rumahku lalu aku lihat
ada Bu Rt sedang ngejogrok di depan rumah gw,ih..pemandangan yang tidak
mengenakkan untuk dilihat.
”Feb,kapan nyampenya?”sahut Bu Rt so perhatian
“waktu malem jam setengah delapan.”
“ada siapa di dalem?”
“ada temen,ada Yudha,Nina,Inung udah weh.emangnya kenapa?”
“oh…ya udah atuh kalau ada apa-apa entar ke rumah aja yah.” Ih…najis dah gw mah
enggak mau da minta bantuan ke srigala berbulu domba itu ih….
Aku meminta bantuan teman-temanku untuk membereskan rumah,dan kamipun bergotong
royong membersihkan rumahku.Kami merasa lelah sekali kami beristirahat sambil
jajan kamipun tidur-tiduran di ruang tengah,kamipun tertidur lelap……sekali.
Tanpa disadari waktu telah menunjukan pukul 17.00,teman-temanku langsung pulang
karena takut diceramahi oleh Ibu dan Ayahnya karena mereka main dari pagi
pulang sore,tapi aku senang sekali mempunyai teman seperti mereka karena mereka
sangat baik dan perhatian kepadaku,kami berteman sudah lama sekali jadi kamipun
sudah tahu bagaimana karakter-karakter teman yang lain,biasanya kami kalau
kemana-mana selalu berdelapan tapi sekarang kami sudah jarang ngumpul lagi
karena masalah waktu dan sekolah,jadi kami jarang sekali berkumpul seperti dulu
lagi.
5
“Kring…kring…kring…” suara alaram berbunyi dan membangunkanku dari tidur
panjang semalam.aku teringat bahwa hari ini adalah hari Senin,saatnya aku
sekolah,aku bergegas mandi dan sarapan pagi.
“huh…huh..” dengan nafas tersengal-sengal aku lari,
karena aku takut terlambat masuk kelas,bisa-bisa nanti aku di hukum oleh guru
BP,tapi nasib sedang baik padaku kali ini.Badanku terasa masih capek sekali
akupun beristirahat di ruang PMR sampai upacara selesai,KMB-pun dimulai,belajar
kali ini biasa-biasa saja.Tadi Ayah menelfonku dan memberitahuku bahwa Ayah
akan pulang sekarang dan akan sampai besok pagi,hatiku senang sekali menderang
berita tersebut,aku segera membereskan rumah dengan rapih dan segera memasak
yang special unuk menyambut kedatangan Ayah besok.Ayah sampai di rumah pukul
04.00 dan kelihatnya Ayah,Ibu,Shinta,dan Amel lelah sekali,jadi mau tidak mau
akulah yang harus membereskan rumah dan memasak nasi.Aku diberitahu oleh Pak
guru bahwa nanti hari Kamis aku di test karawitan dan harus memakai kebaya.
Hari Kamis telah datang dan saatnya aku di test karawitan untuk bernyanyi di
depan kelas,sebenarnya ku tidak berani untuk bernyanyi di depan kelas,tapi aku
sadari bahwa suaraku jelek sekali seperti radio butut yang di putar,uh….tak
terbayang bagaimana nanti aku ditertawakan oleh teman-temanku semuanya.Hari ini
sangat membuatku kesal sekali karena nenek grandong itu marah-marah tanpa sebab
di kelas,bayangkan dia duduk di kursi guru dengan mendiktekan sebuah bacaan dan
dengan nada membaca yang marah.Bu guru mengatakan bahwa kita boleh menulis
boleh tidak terserah kita saja,ketika aku sedang ngobrol dengan temanku aku
dimarahi Sandra,padahal aku ngobrolnya tidak keras-keras.
Banyakan memang siapa dia di kelas ini??memangnya dia guru apa??memangnya dia
ketua murid apa??dia sama seperti kita semua…hanya,cuma,tak lebih dari sekedar
siswa SMPN 1 Rancaekek betulakan??kalu saja Sandara tahu bahwa kita sekelas
benci Sandra,andai dia tahu aku ingin melihat reaksinya apakah dia akan ngamuk
atau mengadu kepada guru atau apalah.Semua orang bilang bahwa Sandra itu
orangnya ingin menang sendiri,so’berkuasa,merasa diri dia yang paling
benar,merasa paling lebih,merasa paling pintar,merasa paling cantik,sombong
padahal apa??Sandra biasa-biasa saja,sama seperti aku dan siswa yang lainnya.
Aku sudah tidak memikirkan kejadian yang kemarin aku memikirkan bagaimana cara
menyadarkan Sandra agar dia tidak senono lagi kepada aku dan teman-temanku.Hari
ini hari Jum’at tepat seminggu Kakekku wafat,aku jadi kepikiran Kakek,oh..Kakek
apakah kau bisa melihat aku disini??tadinya aku membenci hari Jum’at tapi
justru bagiku hari Jum’at adalah hari yang menyenangkan karena aku dapat double
kebahagiaan.
Kata Ayahku orang yang meninggal di hari Jum’at itu bagus,aku ingin jika nanti
aku meniggal tepat hari jum’at tanggal 14 jam 05.00 agar aku bisa seperti
kakekku.Aku bangga sekali memiliki Kakek seperti dia semoga saja arwah kakek
diterima disisi-Nya amien……